Elegant Themes

Sunday, October 11, 2015

Perbedaan yang akhirnya memecah indonesia



Assalamu'alaikum warahmatullohi wabarakatuh...

      saya pribadi tergerak untuk menulis sesuatu yang menggambarkan kondisi negara saat ini, dan ini beradasarkan dari apa yang saya lihat dalam beberapa waktu kebelakang, akan ada banyak hal yang akan saya bahas, saya harap para pembaca dapat membaca ini dengan bijaksana.

     Indonesia, negeri ini lahir dengan segala perbedaan yang sudah ada sejak dahulu kala, negeri ini sempat porak-poranda dengan imperialis dan kapitalis barat serta kekejaman timur yang begitu menyedihkan. Indonesia berhasil berdiri sejak adanya sekolompok orang yang ingin menyatukan perbedaan, pada tahun 1908 budi utomo tercipta atas keinginan sekelompok orang di negeri menyatukan pikirannya untuk menyudahi segala pembodohan yang diteruskan dengan perbedaan yang tak kunjung usai. 1928 golongan pemuda juga ingin menyatukan perbedaan dengan menyuarakan hal yang dinamakan sumpah pemuda, bangsa ini mulai sadar bahwa banyak sekali perbedaan yang ada di dalam perut bumi pertiwi, bangsa ini mulai jengah dengan keegoisan pribadi dari setiap pulau, dan mulai memanfaatkan perbedaan untuk sebuah kekuatan. dan pada tahun 1945 lahirnya proklamasi, berkumandangnya kemerdekaan di negeri ini pun berasal dari perbedaan dimana golongan muda yang tidak sependapat dengan golongan tua yang akhirnya menimbulkan desakkan dari golongan muda agar golongan tua segera melakukan sesuatu tanpa perlu menunggu lebih lama.
dan dalam perkembangan hidup setelah kemerdekaan bangsa ini pun tetap dalam sebuah perbedaan yang sebagai bukti banyaknya kabinet yang terbentuk dalam rentang waktu 15 tahun, yang akhirnya runtuhnya suatu rezim pemersatu oleh sebuah aksi dan tuduhan yang mendasar. selanjutnya perbedaan yang ada di dalam negeri ini di bungkam dengan satu pemahaman wajib yaitu pancasila, 32 tahun lamanya perbedaan tak lagi menunjukkan sebuah dampak baik atau pun buruk di negeri ini akibat rezim yang tidak mentoleransi segala jenis perbedaan, hiduplah negeri ini dengan kesepahaman yang dipaksakan, tidak ada gejolak dan tidak ada satu kesempatan untuk menyampaikan sebuah pemikiran yang berbeda. hingga pada akhirnya muncul lagi golongan yang dinamakan Mahasiswa bergerak menyatukan seluruh pola pikir atas kejengahan terhadap rezim yang tidak memiliki toleransi dan terkesan segala sesuatu adalah rahasia sehingga rakyat tidak perlu tau, yang rakyat hanya kemudahan, kemurahan, keamanan, yang sengaja dibuat, diperlihatkan, ditunjukkan agar rakyat tidak bertanya apa yang mereka lakukan di istana, apa yang terjadi terhadap negeri ini sehingga begitu rapuh terkena serangan krisis, 32 tahun lamanya rakyat tidak tau apa yang dikerjakan pemimpinnya, tidak tau dari mana sumber kemudahan yang di dapatkan, tidak tau kemana negeri ini akan berjalan, sehingga Mahasiswa yang dinobatkan pembela rakyat, wakil rakyat yang yang membendung arus kerahasiaan. Reformasi dijalankan atas dasar pemikiran perubahan untuk kemajuan, transparansi segala kegiatan, pemberantasan KKN yang sudah mengakar dalam di negeri pertiwi ini. Mahasiswa bergerak pun dengan perbedaan, namun perbedaan itu disatukan dengan meninggalkan segala keegoisan untuk satu yaitu Indonesia.
Lahirnya organisasi-organisasi baru seperti KPK itu buah dari pemikiran mahasiswa, golongan ini menginginkan adanya pembaharuan dalam sistem pemerintahan, mahasiswa mulai bergerak sebagai alat kontrol rakyat terhadap penguasa, buah lain dari reformasi adalah siapa pun berhak penjadi pemimpin di negeri ini kembali kepada UUD 1945, kondisi ini baik tapi memunculkan golongan-golongan haus kekuasaan yang bersumber dari mana? dari mahasiswa bergerak saat reformasi yang keluar dari tujuan awal sebuah reformasi, banyak orang ingin berkuasa tanpa memikirkan untuk siapa mereka bekerja, Indonesia berkembang ke arah yang baik tetapi tidak meninggalkan sifat buruk manusianya yang sudah mengakar dari rezim sebelumnya, apa sifat itu? "HAUS KEKUASAAN"
Mahasiswa yang dahulu memiliki pemikiran yang sama, pemilik sebuah solusi, pengandung ide revolusi mulai dimanfaatkan, di adu domba , di pecah belah oleh mereka yang haus akan kekuasaan, mahasiswa seperti lupa bahwa mereka harus mengawasi dan memberikan solusi bukan terjerumus dalam alur pikir para politisi karena Reformasi menggambarkan bahwa mahasiswa adalah kalangan terpelajar yang memiliki fungsi sebagai pengawas dan penyampai aspirasi serta pemberi solusi terhadap pemerintah dan sebagai bagian dari masyarakat bukan politisi.

saya akan membahas beberapa hal dampak dan terdampak jika perbedaan ini tidak mulai disatukan dengan kebaikan, dan sebagai mana mestinya peran mahasiswa, bidang militer, bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial budaya akan menjadi bahasan kita, dan bagi temen-temen yang ingin menyampaikan tambahan silahkan cantumkan komentar yang baik, santun, dan bijaksana.


(admin)

No comments:
Write comments

Search This Blog