Senin, 27/08/2012 17:33 WIB
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera menemukan cara ampuh untuk mengurai kemacetan Ibu Kota yang hampir tiap hari terjadi. Pasalnya, akibat kemacetan tersebut Rp 12 triliun lebih per tahun 'menguap' dijalan.
Seperti diungkapkan Direktur Eksekutif Masayarakat Transportasi Indonesia, Pandit Pranggana, tiap tahun akibat kemacetan tidak kurang Rp 12 triliun lebih 'menguap' di jalan.
"MTI telah menghitung dan meriset, bahwa akibat kemacetan yang hampir tiap hari terjadi di Jakarta, Rp 12 triliun lebih per tahun menguap di jalan," kata Pandit kepada detikFinance, Senin (27/8/2012).
Dikatakan Pandit, angka tersebut didapat dikarenakan banyak energi dan waktu yang terbuang dijalan, seperti banyaknya bahan bakar terbuang akibat kemacetan.
"Seperti saat ini, laju kendaraan di jalan seharusnya bisa 40-60 km per jam, saat ini di Jakarta paling hanya 13 km per jam bahkan kurang, banyak BBM yang terbuang percuma. kalau dihitung-hitung angkanya mencapai Rp 12 triliun per tahun," ungkapnya.
Seperti diungkapkan Direktur Eksekutif Masayarakat Transportasi Indonesia, Pandit Pranggana, tiap tahun akibat kemacetan tidak kurang Rp 12 triliun lebih 'menguap' di jalan.
"MTI telah menghitung dan meriset, bahwa akibat kemacetan yang hampir tiap hari terjadi di Jakarta, Rp 12 triliun lebih per tahun menguap di jalan," kata Pandit kepada detikFinance, Senin (27/8/2012).
Dikatakan Pandit, angka tersebut didapat dikarenakan banyak energi dan waktu yang terbuang dijalan, seperti banyaknya bahan bakar terbuang akibat kemacetan.
"Seperti saat ini, laju kendaraan di jalan seharusnya bisa 40-60 km per jam, saat ini di Jakarta paling hanya 13 km per jam bahkan kurang, banyak BBM yang terbuang percuma. kalau dihitung-hitung angkanya mencapai Rp 12 triliun per tahun," ungkapnya.
No comments:
Write comments