Hingga saat ini tahun 2015 data ekonomi belum
menjadi konsumsi masyarakat secara luas hanya beberapa kalangan seperti
akademik, pengusaha, investor, lembaga swadaya masyarakat, dan kalangan
intelektual yang dari masyarakat itu sendiri. Akan tetapi data ekonomi tersebut
belum menyentuh masyarakat secara umum padahal jika saja masyarakat
memperhatikan data-data tersebut tentu kontrol terhadap pemerintah akan lebih
efektif dan efisien. Ada berbagai macam faktor yang membuat masyarakat belum
memahami data-data ekonomi indonesia,
Pertama
kurangnya sosialisasi pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat dan
pemerintah daerah serta lembaga-lembaga negara untuk mengedukasi masyarakat
tentang apa saja kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah, dari mana saja
sumber pendapatan pemerintah, apa saja pengeluaran pemerintah selama periode
tertentu, kemana saja anggaran negara di alokasikan, berapa besar hutang negara
dan untuk apa penggunaannya, kegiatan ekspor dan impor, serta masih banyak lagi
hal yang berkaitan dengan ekonomi negara. Kondisi ini ditimbulkan dari berbagai
niatan baik pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri tetapi dalam faktor
pertama ini peran pemerintah 90% terhadap isu yang berkembang, pemerintah yang
transparan tentu akan memfasilitasi baik lewat media ataupun melalui lembaga
negara hingga tingkat kecamatan untuk mensosialisasikan ini tetapi terkadang
itu menjadi alasan pemerintah seperti minimnya anggaran sosialisasi, minimnya
sumber daya manusianya ataupun lainnya sehingga pemerintah hanya melakukan
sosialisasi melalui media seperti webisite BI.go.id Kemenkeu.go.id Kemendag.go.id dan berbagai
media pemerintah, dan terkadang pemerintah tutup mata seperti tidak ingin
masyarakat mengetahui kegiatan-kegiatan ekonomi selama periode tertentu,
terkadang pemerintah seperti acuh tak acuh dengan respon masyarakat terhadap
kinerjanya yang mengakibatkan masyarakat tidak mengetahui dan tidak memahami
data-data ekonomi yang sebenarnya bersifat penting dalam mengontrol kinerja
pemerintah.
Kedua masyarakat sendiri
tidak berinisiatif untuk mengetahui data-data tersebut lebih kepada pemikiran “yang
penting murah, yang penting sejahtera, yang penting tidak ada hutang” , kodisi
masyarakat sekarang lebih kepada individualisme yang mementingkan dirinya
sendiri sehingga meskipun pemerintah memberikan data-data tersebut dengan
sosialisasi apa adanya,masyarakat tidak peduli akan itu, masyarakat lebih
memilih “terserah kerja pemerintah yang penting semua murah”, sebenernya itu
suatu kerugian buat kita sebagai masyarakat karena ya hanya dengan data-data
ekonomi tersebut kita mengontrol kegiatan dan kinerja pemerintah, sehingga
ketika kita memprotes, memvonis, meminta suatu hal, kita memiliki dasar yang
sangat kuat, dan setiap hari data itu update sehingga ketika masyarakat paham
akan data tersebut tentu pemerintah tidak memiliki alasan untuk membantah fakta
yg terjadi apalagi menutup nutupi, dari berbagai sumber yang terpercaya kita
sebagai masyarakat bisa melihat berapa besaran anggaran dalam pemerintahan,
sebenarnya kenapa pemerintah mengurangi subsidi, apa hak-hak kita di dalam setiap
kegiatan tersebut, hal itu banyak yang kita tidak ketahui sehingga terkadang
pemerintah senang begitu masyarakatnya tidak mengetahui data-data tersebut, dan
itu membuat peluang korupsi semakin besar karena apa? Karena kita sebagai
masyarakat belum peduli dengan hal-hal tersebut.
Ketiga peran media yang menjadi perantara antara pemerintah dan
masyarakat, media ini sangat berperan penting dalam menyampaikan informasi baik
ekonomi,politik ataupun lainnya kepada masyarakat, terkadang porsi perkembangan
ekonomi baik data ataupun fakta dalam bentuk penelusuran langsung itu kurang
banyak atau bahkan sangat sedikit dalam satu penayangan berita, harus ada
tayangan khusus yang hanya menampilkan perekonomian negara secara rinci
sehingga masyarakat itu mengetahui seperti apa kebenaran yang terjadi, apa yang
terjadi dengan perekonomian negara, apa saja faktor yang membuat kondisi
ekonomi negara ini dalam kondisi baik ataupun buruk. Media seringkali membuat
tayangan yang memancing amarah rakyat akan tetapi porsi tayangan berita ekonomi
mereka kurang, jadi terkesan memang media memanas-manaskan kondisi, apabila
media baik telivisi, online, cetak itu menampilkan dalam kolom khusus tentang
perekonomian negara tentu itu sangat bermanfaat untuk masyarakat secara umum, karena
di zaman sekarang ini hampir tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki
akses ke media-media tersebut, sehingga tidak ada alasan untuk masyarakat tidak
mengetahui data-data tersebut, dan tidak ada alasan pemerintah untuk
menutup-nutupinya
Secara
jelas saya menganjurkan kepada pembaca, teman-teman semua baik masyarakat umum,
kalangan akademik, kalangan intelektual untuk membantu masyarakat memahami dan
mengetahui data-data ekonomi yang sudah di share pemerintah, karena itu alasan
kita untuk menuntut kinerja mereka agar lebih baik, itu alasan kita untuk
membuat mereka tidak bekerja asal-asalan, dan itu alasan kita untuk memberikan
sumbangsih kepada negara, serta itu alasan kita sebagai warga negara yang
peduli dengan kondisi negara terlebih dengan sesama masyarakat yang masih
kondisi sulit dalam hal ekonomi, sehingga kita memiliki peran meskipun tidak
terlihat dalam membangun bangsa dan menyadarkan pemerintah bahwa mereka itu di
awasi jadi bekerjalah yang benar, jujur, dan adil.
Sumber : Pribadi
Referensi untuk pembaca :
No comments:
Write comments